Saturday, April 23, 2011

Yang Memimpin Wanita bukan Akalnya...??!!

Pagi ini...

di saat bersengaja untuk hening...

di tengah kepanikan mempersiapkan ini dan itu...

menyambut kebangkitan Yesus...

entah bagaimana hingga pada akhirnya 'ku dapati...

sebuah kalimat...

yang tertera jelas sebagai hasil posting beberapa tahun silam pada sebuah blog milik seseorang...

seseorang yang selama ini 'ku anggap sebagai seseorang yang selalu mampu mengerti dan tidak pernah berhenti belajar mengerti...

mengerti tentang wanita...

ya... wanita...

"YANG MEMIMPIN WANITA BUKAN AKALNYA, MELAINKAN HATINYA..."

Wanita...

ya... Wanita...

Sepintas... aku menilai bahwa seseorang itu menilai wanita sebagai makhluk yang bukan dipimpin oleh akal...

Kalimat pendek yang hanya terdiri dari tujuh kata itu sungguh hebat...

sungguh hebat karena mampu menggangguku sedemikian hebat...

Mengapa ada penilaian semacam itu?

Apakah seluruh wanita berkecenderungan demikian?

Padahal...

Kami... aku... seluruh wanita... DI MATAKU...

tidak pernah tidak menggunakan akal untuk melakukan sesuatu, untuk memutuskan sesuatu; bahkan untuk memikirkan sesuatu pun wanita mampu mengkategorikan: apakah ini perlu atau tidak untuk kupikirkan, apakah ini mendesak untuk kupikirkan sekarang atau tidak...

Mengapa perlu adanya pemisahan yang tidak terjembatani secara akomodatif antara akal dengan hati??!!

Hei... AKAL DAN HATI kami... aku... seluruh wanita... SEPAKET!!

Kami... aku... seluruh wanita... adalah manusia seutuhnya; lengkap dengan akal dan juga hati...

Aku selalu menggunakan akalku... bahkan setiap sepersekian detik...

Aku selalu menggunakan akalku untuk dapat merasakan beraneka jenis perasaan...

Ketika aku berpikir bahwa aku perlu untuk sedih... maka sedihlah aku...

ketika aku berpikir bahwa aku perlu untuk marah... maka marahlah aku...

ketika aku berpikir bahwa aku perlu untuk ceria... maka cerialah aku...

dan seterusnya...

Lantas...

aku pun bertanya dan belum menemukan jawab...

Apakah yang memimpin pria bukan hatinya, melainkan akalnya...??!!

Barangkali ini adalah sebuah pertanyaan sebagai produk kereaktifan diriku segera seusai membaca tujuh kata "hebat" itu...

Haha... tujuh kata itu...

mengapa mampu menggangguku sedemikian hebat??!!

Tidakkah masih ada segunung hal lain yang lebih penting dan mendesak untuk dipikirkan??

Haha... tujuh kata itu hadir di keheningan singkatku...

aku memberikan ucapan selamat padamu, wahai tujuh kata!!!

Tujuh kata itu mampu menghantarkan padaku... pada pemikiran dan kesediaan untuk bersyukur pada Sang Pencipta...

yang menciptakan aku... kami... seluruh wanita... sebagai manusia seutuhnya... lengkap dengan akal dan hati; yang digunakan dan tak henti dilatih untuk terus digunakan secara berdaya guna demi keseimbangan hidup...

Aku...
yang meng-klaim diriku sebagai pribadi yang menggunakan akal sepenuhnya; didukung dengan hasil-hasil tes kepribadian yang menunjukkan bahwa diriku sangat akrab dan memberi porsi jauh lebih banyak bagi ranah pemikiran dibanding perasaan...
saat ini menjadi sadar...

bahwa...

aku...

memiliki hati...

yang rindu untuk digunakan...

Wah... mana ya hatiku??

Oh di "laci" yang itu...

Ya... ya... ya...

sebaiknya segera ku keluarkan dari "laci" itu...

Ternyata aku rindu juga pada hatiku...

Eits, tapi jangan pernah berharap dirimu (hati) akan mampu mengendalikan dan memimpin hidupku!!

Tapi... dalam hitungan beberapa detik...

Aku tersentak... dengan pemikiranku sendiri...

mengapa seakan aku menilai "hati" sebagai "level dua" pabila dibanding dengan "akal"??!!

Mengapa??

Apa jadinya manusia tanpa hati??

[Tapi... aku bisa menikmati hidupku kok tanpa harus bergantung atau menggunakan hati!!]

Aduhhh!!!

Sekali lagi... 'ku ucapkan selamat pada tujuh kata itu!!

Ah sudah... sudah...

Cukup... cukup...

Tidakkah kemarin aku pun menangis pilu tak henti ketika mengingat dan menghayati sengsara Yesus??

Tidakkah kemarin aku pun turut serta merasakan segala apa yang aku anggap sebagai perasaan Yesus di tiap perhentian saat "Jalan Salib"??!!

Bukankah itu bukti senyata-nyatanya bahwa aku menggunakan hatiku??

Dasar wanita...

Barangkali benar bila ada ucapan: wanita selalu ingin dimengerti...

tidak selalu harus diartikan sebagai keinginan untuk dimengerti orang lain...

tetapi... juga sebagai keinginan untuk dimengerti diri sendiri...

Eh.. lha kok angel ya mengerti diri sendiri??

Hei... ini Sabtu Sunyi...

Apakah aku sudah benar-benar menghayatinya??

Tuhan Yesus... ampuni aku jika dalam mempersiapkan kebangkitanMu, aku belum mengalokasikan waktu sebaik-baiknya untuk benar-benar tinggal dalam keheningan...

Inilah aku... ya Yesus...

dengan segala keberadaanku...

yang tak henti belajar kehidupan...

termasuk belajar memfungsikan pemberian-pemberianMu (akal dan hati) secara berdaya guna, baik bagi diri sendiri... pun juga bagi sekitarku...

  


Bromo 10-Madiun
Erchia Chara P.

No comments:

Post a Comment